Keutamaan Sholat Hajat Menurut Para Ulama

Sholat Hajat Menurut Para Ulama
Sholat Hajat Menurut Para Ulama

Keutamaan Sholat Hajat Menurut Para Ulama – Sayyid Sabiq menyebutkan dalam fiqih sunah bahwa keutamaan sholat hajat dengan mengutip hadits shahih dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua rakaat dengan sempurna maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat “(HR. Ahmad)

Selain itu, keutamaan sholat hajat, selain mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan seorang hamba menjadi lebih dekat kepadaNya. Dan juga kebutuhan atau keperluan yang ia minta akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di samping itu dalam hadits di atas ada jaminan pasti akan diberi oleh Allah, baik diberi segera dalam waktu cepat maupun diberi tidak segera alias tidak cepat waktunya.

Dan keutamaan shalat hajat amat luar biasa, maka siapa yang melakukan shalat hajat dengan segenap hati khusyuk meminta kepada Allah SWT. Maka, segala yang ia minta akan di kabulkan oleh Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam hadist berikut ini :

“Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat,” (HR Ahmad).

Ada beberapa kisah yang terjadi di masa Rasullullah SAW yang terkait dengan shalat hajat diantaranya :

Dihidupkan Kembali Keledainya

Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh‟iy, dia berkata,

Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Kemudian di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Lalu dia mengucapkan,

“Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Dan saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Hamba pada hari ini memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.”

Lalu, keledai tersebut bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya (HR Baihaqi : ia mengatakan, sanad cerita ini shahih).

Artikel Lainnya : Waktu Mustajabah Sholat Sunnah Hajat

Dikabulkan Permintaannya Oleh Utsman Bin Affan

Seperti yang ada dalam kitab Mu’jamu ash-Shoghir wal Kabiir, Imam Thabrani menceritakan:

Suatu ketika ada seorang laki-laki memiliki kebutuhan (hajat), kemudian ia memintanya kepada Amirul mukminin Utsman bin Afan, tetapi Utsam bin Afan tidak memberikan apa yang dimintanya. Kemudian ia bertemu seseorang, yaitu Utsman bin Hunaif. Lalu ia mengadukan permasalannya kepadanya. Pada akhirnya, Utsman bin Hunaif menyuruhnya untuk melaksanakan shalat hajat, sebagaimana yang telah diajarkan –tata caranya– dalam hadits. Kemudian, ia pun mengerjakannya. Setelah itu, ia pun datang kembali menemui Utsam bin Afan. Sangat tidak di sangka, Utsam bin Afan memuliakannya dan mengabulkan permintaan laki-laki tersebut. Dengan kejadian itu, ia pun menemui Utman bin Hunaif (yang telah mengajarkannya shalat hajat) dan mengucapkan terima kasih kepadanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *